Keragaman Sosial Budaya Moti

Keragaman Sosial Budaya Moti - Hallo sahabat Chord Gitar Indonesia, Pada sharing Kunci gitar kali ini yang berjudul Keragaman Sosial Budaya Moti, saya telah menyediakan lirik lagu lengkap dengan kord gitarnya dari awal lagi sampai akhir lagu. mudah-mudahan isi postingan kunci gitar yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia chord gitarnya.

Penyanyi : Keragaman Sosial Budaya Moti
Judul lagu : Keragaman Sosial Budaya Moti

lihat juga


Keragaman Sosial Budaya Moti


Keragaman Sosial Budaya Moti

Bahasa daerah
            Sebagaimana disinggung di muka, bahwa asal-usul panduduk Moti yang juga dapat disebutkan sebagai penduduk asli Moti, tidak diketahui. Akan tetapi, berdasarkan hasil pengamatan dilapangan terungkap bahwa tuturan berbahasa yang terdapat pada warga masyarakat Moti, dan seperti juga yang pernah dikemukakan sejumlah informan kepada peneliti, menyebutkan; “Penduduk Moti dengan bahasanya yang ada sekarang adalah dominan bahasa Tidore dan bahasa Makian yang sudah berlangsung ketika mereka bermigrasi ke Pulau Moti dari Pulau Tidore dan Pulau Makian sekitar abad ke- 15 atau 16 M yang lalu”.

Berdasarkan data ini, terungkap bahwa yang mula-mula tinggal danmenetap dapat juga disebutkan sebagai penduduk Moti merupakan keturunan kelompok pendatang yang datang dari Pulau Tidore dan Pulau Makian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa; budaya sebagian orang Moti mempunyai kemiripan dengan budaya orang Tidore di Pulau Tidore. Demikian juga budaya sebagian orang Moti, mempunyai kemiripan dengan budaya orang Makian di Pulau Makian. Kelompok pendatang yang berasal dari Pulau Tidore, dan kelompok pendatang yang berasal dari Pulau Makian, mereka kemudian tinggal dan menetap di Pulau Moti hingga beranak cucu. Dalam perkembangannya antara kelompok-kelompok pendatang yang telah tinggal dan menetap dalam beberapa generasi telah saling membaur. Kelompok penduduk keturunan antarkelompok pendahulunya menamakan dirinya sebagai orang Moti.

Sistem kekerabatan orang moti
Orang Moti merupakan pendukung prinsip budaya patrilineal (kekerabatan diruntut melalui garis ayah), seperti umumnya pada masyarakat di Maluku Utara. Beberapa budaya orang Tidore yang hampir sama dengan orang Moti, demikian juga beberapa budaya orang Makian yang hampir sama dengan orang Moti. Kesamaan ini terutama dalam berbahasa, kekerabatan, dan adat perkawinan.

Tiap kelomp.Pelaksanaan upacara adat perkawinan pada masing-masing kerabat dan antar kerabat pendukung prinsip budaya patrilineal di Moti, berdasarkan prinsip Cou dan Bahatubmereka datang kerumah kerabat tempat berlangsungnya hajatan untuk memberikan bantuan, seperti; uang, beras, terigu, gula, teh dan lain sebagainya kepada kerabat mereka yang menyelenggarakan hajatan. Pada hari yang ditentukan, pengantin laki-laki bersama kerabatnya datang ke rumah pengantin perempuan dengan membawa mas kawin untuk melangsungkan upacara adat perkawinan. Setelah seluruh rangkaian upacara adat perkawinan selesai dilaksanakan, maka pengantin laki-laki bersama kerabatnya kemudian memboyong pengantin perempuan untuk dibawah pulang ke rumah orang tua pengantin laki-laki untuk tinggal selama beberapa waktu. Dan nanti setelah kedua pasangan suami-istri yang baru menikah ini sudah memiliki rumah sendiri sebagai tempat tinggal mereka yang tetap, maka mereka pun pindah kerumah baru itu yang terpisah dari rumah kedua orang tua suami


Keragaman sosial budaya ternate selatan

EMINANG / KAWIN MINTA (=Lahi se Tafo atau Wosa Lahi)
Lahi se Tafo atau meminang merupakan bentuk perkawinan adat yang sangat populer dan dianggap paling ideal bagi masyarakat setempat, karena selain berlaku dengan cara terhormat yakni dengan perencanaan yang telah diatur secara matang dan didahului dengan meminang juga karena dilakukan menuruti ketentuan yang berlaku umum di masyarakat dan juga dianggap paling sah menurut Hukum Adat.
Pelaksanaan rukun nikah dilakukan menurut syariat Islam dan setelah itu dilaksanakan acara ; Makan Adat, Saro-Saro, Joko Kaha, dan disertai dengan acara-acara seremonial lainnya. Sebagian masyarakat Ternate memandang bahwa semakin megah dan meriah pelaksanaan seremonial sebuah perkawinan, maka status/strata sosial dalam masyarakat bisa terangkat.
B.    KAWIN SEMBAH (=Wosa Suba)
Bentuk perkawinan Wosa suba ini sebenanrnya merupakan suatu bentuk penyimpangan dari tata cara perkawinan adat dan hanya dapat disahkan dengan terlebih dahulu membayar/melunasi denda yang disebut “Bobango”. Perkawinan ini terjadi karena kemungkinan untuk menempuh cara meminang/wosa lahi sangat sulit atau bahkan tidak bisa dilakukan karena faktor mas-kawin ataupun ongkos perkawinan yang sangat mahal dsb.

Perkawinan bentuk Wosa Suba ini terdiri atas 3 cara, yakni :
1.    Toma Dudu Wosa Ino, Artinya dari luar (rumah) masuk ke dalam untuk
menyerahkan diri ke dalam rumah si gadis, dengan tujuan agar dikawinkan.
2. Toma Daha Wosa Ino, Artinya dari serambi masuk menyerahkan diri ke dalam
     rumah si gadis agar bisa dikawinkan.
3. Toma Daha Supu Ino, Artinya dari dalam kamar gadis keluar ke ruang tamu untuk 
menyerahkan diri untuk dikawinkan karena si pemuda telah berada terlebih dahulu di dalam rumah tanpa sepengatahuan orang tua si gadis.
Bentuk perkawinan “Wosa Suba” ini sudah jarang dilakukan oleh muda-mudi Ternate saat ini karena mereka menganggap cara yang ditempuh dalam bentuk perkawinan ini kurang terhormat dan menurunkan martabat keluarga pihak laki-laki.
Dan masih banyak lagi adat perkawinan di Suku Ternate.

            Makanan khas
A.    Gohu Ikan - Salah satu masakan khas Ternate adalah gohu ikan. Penyebutannya harus lengkap: gohu ikan. Soalnya, kalau hanya disebut gohu, maka artinya adalah rujak pepaya muda yang juga populer di Sulawesi Utara. Gohu ikan khas Ternate dibuat dari ikan tuna mentah. Tidak heran bila banyak orang menyebutnya sebagai sashimi Ternate. Daging tuna segar (mentah) dipotong kecil-kecil, dicuci, kemudian dilumuri dengan garam dan perasan lemon cui (semacam jeruk nipis yang harum dan dalamnya berwarna kuning-jingga), kemudian dicampur dengan rajangan kasar daun balakama (kemangi). Bawang merah dan cabe rawit (disebut rica gufu di Ternate) dirajang kasar, lalu ditumis dengan sedikit minyak kelapa. Minyak kelapa panas dengan bawang merah dan cabe rawit ini kemudian dituangkan ke potongan ikan tuna mentah. Kemudian ditaburi kacang tanah goreng yang ditumbuk kasar.
B.    Gatang Kenari – Makanan khas Ternate ini dibuat dari Kepiting Kenari yang sekarang sudah masuk kedalam satwa yang dilindung dan jarang ditemukan lagi. Anehnya, masih terjadi ambiguitas untuk menegakkan aturan ini. Konon, demi pariwisata, beberapa restoran di Ternate mendapat izin khusus untuk menyajikan masakan dari kepiting kenari.
C.   Popeda - Orang Ternate mempunyai tradisi makan besar setelah usai shalat Jumat. Biasanya, dari masjid orang bergegas pulang untuk berkumpul makan siang bersama keluarga. Sebagian lagi beramai-ramai mendatangi warung-warung makan bersama teman-teman.

Mata Pencaharian Suku Ternate
Mata pencaharian orang Ternate ialah bertani dan nelayan. Dalam bidang pertanian mereka menanam padi, sayur mayur, kacang-kacangan, ubi kayu, dan ubi jalar. Tanaman keras yang mereka usahakan adalah cengkeh, kelapa dan pala. Cengkeh merupakan tanaman rempah-rempah yang sudah mempunyai sejarah panjang di Ternate. Cengkeh merupakan daya tarik yang mengundang kedatangan bangsa Eropa ke daerah ini. Selain itu, orang-orang Ternate juga dikenal sebagai pelaut-pelaut yang mahir.

Sistem Kekerabatan Ternate
Pada zaman dulu kala, tepatnya zaman kerajaan atau kesultanan Ternate dan Tidore tersiri atas beberapa strata social. Terbagi berdasarkan ketururan tapi tidak menentukan kasta seseorang sehingga tidak bersifat fungsional, diantaranya :

1. Golongan Jou
Yaitu golongan isatana, yang terdiri dari sultan dan keluarganya, sampai tiga turunan satu garis lurus langsung. Sebutan terhadap kedua golongan ini, misalnya: JOU KOLANO (yang mulia sultan), dengan nama kebesaran. Sedangkan sebutan ubtuk Permaisuri Sultan: JO-BOKI (singkatan dari kata JOU MA-BOKI), sebutan untuk anak putra sultan : KAICILI PUTRA, dan BOKI PUTRI (putrid sultan). Keraton kesultanan Ternate adalah tempat tinggal mereka. Golongan Jou memakai penuttup kepala berwarna Putih, hanya dipakai oleh golongan Jou TUALA BUBUDO.

2. Golongan Dano
Yaitu golongan keluarga cucu sultan dan anak anak yang dilahirkan dari Putri Sultan dengan orang dari luar lingkungan istana atau golongan masyarakat biasa, juga termasuk keturunan dari kanak kanak maupun adik kandung sang Sultan. Penutup kepalanya – Pejabat Kesultanan (KAPITA/FABYIRA).

3. Golongan Bala
Golongan ini sering disebut dengan (BALA KUSUSEKANOKANO), yaitu mereka yang berada di luar kedua golongan diatas (raknyat biasa). Penutup kepala khasnya adalah TUALA KURCACI.

Bahasa hiri

Orang hiri mempunyai bahasa sendiri, yaitu bahasa hiri. Para ahli berpendapat bahwa bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Halmahera Utara, yang merupakan kelompok bahasa non-Austronesia.

Mata Pencaharian

Mata pencaharian orang hiri bertani dan nelayan. Dalam bidang pertanian mereka menanam padi, sayur mayur, kacang-kacangan, ubi kayu, dan ubi jalar. Tanaman keras yang mereka usahakan adalah cengkeh, kelapa dan pala. Cengkeh merupakan tanaman rempah-rempah yang sudah mempunyai sejarah panjang di Ternate. Cengkeh merupakan daya tarik yang mengundang kedatangan bangsa Eropa ke daerah ini. Selain itu, orang-orang Ternate juga dikenal sebagai pelaut-pelaut yang ulung.

Pola Pemukiman

Pemukiman penduduk umumnya membentang di sepanjang garis pantai. Rumah-rumah mereka dibangun di sepanjang jalan-jalan dan sejajar dengan garis pantai di daerah perkotaan. Struktur bangunannya beraneka ragam sesuai dengan gaya para pendatang dari luar Halmahera di perdesaan. Di pedesaan, rumah-rumah penduduk terbuat dari rumput ilalang.

Agama

Sebelum agama Islam masuk ke P. Ternate, suku ini terbagi dalam kelompok-kelompok masyarakat. Masing-masing kelompok kerabat suku Ternate dipimpin oleh mamole. Seiring dengan masuknya Islam. mamole ini bergabung menjadi satu konfederasi yang dipimpin oleh kolano. Kemudian, setelah Islam menjadi lebih mantap, struktur kepemimpinan kolano berubah menjadi kesultanan. Dalam struktur kolano, ikatan genealogis dan teritorial berperan sebagai faktor pemersatu, sedangkan dalam kesultanan agama Islamlah yang menjadi faktor pemersatu. Dalam struktur kesultanan, selain lembaga tradisional yang sudah ada, dibentuk pula lembaga keagamaan. Kesultanan Ternate masih ada sampai saat ini meskipun hanya dalam arti simbolik. Namun belakangan ini kesultanan Ternate tampak bangkit kembali.
Umumnya orang Ternate beragama Islam. Di masa lalu kesultanan merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di wilayah Indonesia bagian Timur. Saat ini masyarakat Ternate membutuhkan bantuan penanam modal untuk menggali dan mengelola hasil-hasil kekayaan alam daerah ini yang berlimpah. Bidang kehutanan, kelautan dan pertanian merupakan tiga bidang utama bagi orang Ternate. Selama ini, dari tiga kekuatan utama tersebut, hanya sektor kehutanan yang telah digarap besar-besaran. Daerah Ternate juga memiliki kekayaan wisata alam dan wisata budaya seperti bangunan bekas benteng Portugis, istana Kesultanan Ternate, dan lain-lain. Hal ini menjadi sektor pariwisata sangat potensial untuk dikembangkan, baik melalui pembangunan sarana transportasi maupun akomodasi yang memadai.
Tradisi Pada Saat Hari Kematian Seseorang
Dalam kehidupan masyarakat hiri, bila ada salah satu warga masyarakat yang meninggal dunia, biasanya dikabarkan dari mulut ke mulut kepada keluarga, saudara dan kerabat. Walau berita duka ini disebarluaskan dengan cara demikian, namun kabar tersebut sangat cepat tersiar ke seluruh kalangan, di tempat kerja, kantor, pasar, bahkan terhadap sanak family yang berada di tempat lain dan di pulau-pulau. Demikian pula setelah teknologi Cellular (HP) merambah dalam keseharian masyarakat Ternate, menjadikan semua informasi menjadi serba instan termasuk berita duka.
Setelah mendengar berita duka ini diketahui, warga masyarakat mulai berdatangan ke rumah duka, terutama wagra di kampong tersebut berbondong-bondong berkumpul. Kegiatan pertama yang biasanya dilakukan adalah menyiapkan tenda yang dalam bahasa Ternate disebut “Sabua” di depan dan di belakang rumah duka. Sementara warga yang lainnya menyiapkan liang kubur. Sedangkan kesibukan dalam rumah duka sendiri adalah menyiapkan kebutuhan untuk pemakaman seperti ; kain kafan, peralatan memandikan mayat, serta kebutuhan lain yang berhubungan dengan pemakaman.
Keragaman sosial budaya batang dua ternate
Kota batang dua yang terletak di Pulau ternate merupakan suatu tempat yang  sudah dikenal sejak berabad-abad silam. Kendati Pulau ternate bila dilihat dalam peta dunia nyaris tidak terlihat, karena tampak hanya berupa sebuah titik, tetapi dalam sejarah telah tercatat jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Karena Tidore telah eksis sebagai sebuah kerajaan yang diakui dimancanegara, yang kemudian menggabungkan diri dan melebur kedalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keberadaanya  sebagai  sebuah pemerintahan monarki diranah sejarah Prakemerdekaan, maka di sini telah berkembang peradaban yang memberi ciri khas daerahnya, serta menjadi bagian dari catatan penting sejarah kebudayaan dunia.   Selain catatan sejarah yang begitu penting, pulau Tidore  yang berada di Provinsi Maluku Utara terletak di Laut Maluku , berdampingan dengan Pulau Ternate dan Halmahera yang nyaris menyentuh garis katulistiwa, memiliki panorama alam yang indah serta beberapa situs sejarah yang menarik untuk diketahui.
Panorama di Akesahu (air panas) yang berada di tepi pantai dan dilatar belakangi dengan Gunung Tidore yang hijau menjulang keangkasa,  sedangkan dibagian lain Pantai Rum dihiasi panorama laut dan kepulauan sekitarnya, serta pulau Maitara yang masih dalam wilayah Tidore Kepulauan sangat popular di Tanah Air. Sebab, Pulau Maitara sudah dikenal oleh hampir seluruh Nusantara, karena terlukis indah di lembaran uang kertas Rp 1000.
Situs sejarah yang penting bisa dijumpai disini, adalah Benteng peninggalan kolonial,  juga Kedaton Tidore sebagai pusat kekuasaan Kesultanan Tidore, serta Titik Nol  bagi pelayaran Ekspedisi Kerajaan Spanyol  yang dipimpin oleh Juan Sebastian Elcano (1521).    Pelayaran ini kemudian dikenal  oleh kalangan sejarawan dengan sebutan Magellan & Elcano Expedition.
Perhatian Internasional
Situs TitikNol  pada Ekspedisi Juan Sebastian Elcano bisa ditemui di dekat Pelabuhan Rum, sebagai sebuah peninggalan sejarah yang sangat menarik perhatian masyarakat Internasional. Terutama berkaitan dengan ekspedisi penting yang menjadi objek studi, yang memiliki nilai tinggi bagi wisata mancanegara.
Posisi  yang begitu penting sebagai Titik Nol  ditambah lagi berkaitan dengan  aktivitas Juan Sebastian Elcano yang telah mengukir sejarah dengan eksepedisinya keliling dunia. Selain sejarah Elcano yang menjadi kebanggaan bagi Kerajaan Spanyol, sehingga mendapat perhatian yang besar oleh Pemerintah Spanyol , ditandai dengan perhatian Dubes Spanyol yang telah dua kali mengunjungi tempat indah ini.
Sebagai objek wisata alam dan sejarah,  Pemerintah dan kalangan swasta masih berupaya untuk  melengkapi berbagai  sarana pendukung, agar menambah daya tarik dari objek wisata ini. Mengingat potensi yang dimiliki cukup menarik  perhatian  wisata mancanegara, karena selain keindahan alamnya , cirri budaya dan keterkaitan sejarah berbagai negara dengan Kesultanan di masa lalu, sperti Spanyol, Portugis, Belanda, Jepang dan Arab.
Keragaman sosial budaya ternate utara


dimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh 30 orang penari pria dan wanita. Penari pria menggunakan tombak dan pedang sedangkan penari wanita menggunakan lenso. Yang unik dari tarian ini adalah salah seorang penari akan menggunakan kain hitam, nyiru dan lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian. Gumatere merupakan tarian tradisional rakyat Morotai.
Sumber : halmahera.coimaksudkan untuk meminta petunjuk atas suatu persoalan ataupun fenomena alam yang sedang terjadi. Tarian ini dibawakan oleh 30 orang penari pria dan wanita. Penari pria menggunakan tombak dan pedang sedangkan penari wanita menggunakan lenso. Yang unik dari tarian ini adalah salah seorang penari akan menggunakan kain hitam, nyiru dan lilin untuk ritual meminta petunjuk atas suatu kejadian. Gumatere merupakan tarian tradisional rakyat Morotai.



Demikianlah Artikel Keragaman Sosial Budaya Moti

Sekian Kunci gitar Keragaman Sosial Budaya Moti, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sekian postingan Chord gitar lagu kali ini.

Anda sedang membaca artikel Keragaman Sosial Budaya Moti dan artikel ini url permalinknya adalah https://lesmusikterbaik.blogspot.com/2017/02/keragaman-sosial-budaya-moti.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.

4 Responses to "Keragaman Sosial Budaya Moti"

  1. AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
    Poker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
    Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
    Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)

    BalasHapus
  2. agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
    ayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
    pin bbm :2B389877

    BalasHapus
  3. Lagi Piala Dunia nih, yuk mari daftar dan pasang jagoan mu www(dot)updatebetting(dot)co

    BalasHapus
  4. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 7 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) | pin bb : 58cd292c "

    BalasHapus